RSS

My Background

My name is Rendy B. Prawira

 
Leave a comment

Posted by on March 3, 2019 in About

 

Makan Siang di Al-Tazaj Jeddah

Makan siang di luar di jeddah harus sabar. Karena tempat makan baru buka setelah zuhur terkadang Ada yg jam 2 baru buka. Kalau sudah jam buka, pasti antriannya panjang banger. Contohnya di Al-Tazaj. Salah satu fast food restaurant di Jeddah. Ngantrinya bukan main.

image

Ini gambar kebetulan saat antriannya sudah mulai pendek. Baru setengah jam buka antriannya udah sampai 20an. Tips untuk makan siang di fast food Jeddah. Lebih baik antri saat tokonya masih tutup..hehehehe
Makanan disini lumayan enak sih. Hampir semua menu isinya ayam. Paling sering saya beli BBQ Spicy. Disini ada perpaduan antara masakan India, Arab, dan barat.
Masih nunggu nih. Teman saya masih ngantri.  Oh ya, disini sistemnya kita pesan dikasir langsung bayar setelah itu dapat nomor antrian.
Ini makanannya….

image

 
Leave a comment

Posted by on May 30, 2013 in Uncategorized

 

Error Navision 5 “Accounting Period Starting Date MM/DD/YY already exists”

Pernah menemukan error seperti dibawah ini :

“Accounting Period Starting Date MM/DD/YY already exists.”

Atau yang ini :

“Another user has modified the record for this Account Period after you retrieved it from the Database. Enter your changes again in the updated window, or start the interrupted activity again.
Identification Fields and values: Starting date: ‘MM/DD/YY‘”

Error ini saya hadapi di Navision 5

Untuk error yang pertama ditemukan saat melakukan klik pada kolom New fiscal year untuk accounting periode di dialogbox Accounting Periods. Ketika kita menekan tombol TAB maka error tersebut muncul.

Untuk error yang kedua ditemukan saat menambahkan accounting periode secara manual. Ketika pointer kita pindahkan maka muncul error tersebut.

Setelah mencari penyebab dan solusinya, akhirnya ditemukan bahwa ini merupakan bugs. Microsoft telah mengeluarkan hotfix untuk error ini. Kita dapat melakukan perubahan sesuai dengan hotfix yang telah disediakan.

Dibawah ini merupakan bagian coding function UpdateAvgCostFromAccPeriodChg di Change Average Cost Setting (Code Unit : 5810) yang harus dirubah untuk mengatasi error tersebut. Langkah yang harus dilakukan adalah

  1. Membuka object designer.
  2. Cari Code Unit 5810 Change Average Cost Setting
  3. Klik Design
  4. Cari function UpdateAvgCostFromAccPeriodChg
  5. Ubah isinya sesuai dengan code dibawah ini

ASLI

PROCEDURE UpdateAvgCostFromAccPeriodChg@1(AccPeriod@1004 : Record 50;PrevAccPeriod@1008 : Record 50;...)
VAR xRecAccPeriod@1006 : Record 50;
... 

  IF NOT (("New Fiscal Year" OR PrevAccPeriod."New Fiscal Year" OR 
          (InvtSetup."Average Cost Period" = InvtSetup."Average Cost Period"::"Accounting Period")))
  THEN
    EXIT;

  StartingValuationDate := "Starting Date";
  CASE UpdateType OF
  ...  
    UpdateType::Rename:
      BEGIN
        IF (StartingValuationDate > PrevAccPeriod."Starting Date") AND (PrevAccPeriod."Starting Date" <> 0D) THEN
          StartingValuationDate := PrevAccPeriod."Starting Date";
      END;
        END;

  ProcessItemsFromDate(StartingValuationDate);
END;

 

Pengganti

PROCEDURE UpdateAvgCostFromAccPeriodChg@1(VAR AccPeriod@1004 : Record 50;PrevAccPeriod@1008 : Record 50;...)
VAR AccPeriod2@1006 : Record 50;

... 

  IF NOT (("New Fiscal Year" OR PrevAccPeriod."New Fiscal Year" OR 
          (InvtSetup."Average Cost Period" = InvtSetup."Average Cost Period"::"Accounting Period")))
  THEN
    EXIT;

  StartingValuationDate := 0D;
  AccPeriod2 := AccPeriod;
  CASE UpdateType OF
  ...  
    UpdateType::Rename:
      BEGIN
        PrevAccPeriod.DELETE;
        INSERT;
        IF ("Starting Date" > PrevAccPeriod."Starting Date") AND (PrevAccPeriod."Starting Date" <> 0D) THEN
          AccPeriod2 := PrevAccPeriod;
      END;
        END;
        IF AccPeriod2.NEXT(-1) <> 0 THEN
        StartingValuationDate := AccPeriod2."Starting Date";
  ProcessItemsFromDate(StartingValuationDate);
  CASE UpdateType OF
    UpdateType::Insert: 
      DELETE; 
    UpdateType::Delete: 
      INSERT;
    UpdateType::Rename:
      BEGIN
        PrevAccPeriod.INSERT;
        DELETE;
      END;
        END;

END;
 
Leave a comment

Posted by on May 7, 2012 in ERP

 

Cara Membuat Dataport Nav 2009 R2

Berbagi ilmu tentang bagaimana membuat Dataport di Nav 2009 R2.

Ada 8 basic application object type di C/side pada Microsoft Dynamics Nav 2009 R2

  • Tables
  • Forms
  • Reports
  • Dataports and XMLports
  • Codeunits
  • MenuSuites
  • Pages

Pada kesempatan ini saya ingin berbagai ilmu tentang dataport pada Microsoft Dynamics Nav 2009 R2.

Dataport memberikan kemudahan untuk user dalam melakukan export data dari table yang ada atau import data ke dalam table.  Pada versi sebelumnya dan classic client, XMLports dan dataports digunakan untuk import dan export XML document dan textfiles(comma separated, character delimited, dan fixed width). Di RTC client dan Microsoft Dynamics Nav Server hanya XMLports yang bisa digunakan. Dataport tidak bisa digunakan di RTC client.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1. Buka Object Designer. Tools -> Object Designer
  2. Pilih Dataport
  3. Klik New. Setelah itu muncul windows seperti pada gambar dibawah ini
  4. Pada windows dibawah ini kita akan memilih table mana aja yang terlibat dalam proses dataport
  5. Pilih Table dengan cara klik drill down button pada kolom DataItem.
  6. Setelah itu akan muncul list table yang ada pada navision.
  7. Pilih table yang akan digunakan. sebagai contoh disini saya menggunakan warehouse entry
  8. Setelah table dipilih maka akan muncul seperti pada gambar dibawah ini
  9. Dengan masih memilih table, kita sekarang pilih View -> Dataport
  10. Disini kita akan memilih kolom apa saja yang akan digunakan. cara memilihnya dengan klik drill down button di kolom SourceExpr. Urutan pemilihan kolom akan menentukan urutan kolom pada inputan.
  11. klik ok untuk memasukkan kolom
  12. Setelah kolom-kolom telah dipilih seperti pada gambar dibawah ini. kita bisa close atau tutup window ini.
  13. setelah window diclose makan akan muncul dialog box untuk melakukan save dataport yang kita buat. ID dan Name wajib diisi. Hal yang perlu diperhatikan adalah field ID. ID tidak boleh sama dengan ID dataport lain.
  14. Klik Ok untuk menyimpan dataport anda dan compile

Untuk video tutorial saya menemukan di youtube. semoga link ini bisa membantu.

http://www.youtube.com/watch?v=UFnOHQ8VOSY

Beberapa link

  1. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/dd354981.aspx
  2. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/dd339001.aspx
  3. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/dd301300.aspx
 
Leave a comment

Posted by on May 7, 2012 in ERP

 

Error Navision Accounting Period “The Form Does Not Recognize The Control 1”

Suatu hari pernah ketemu error di navision 5. Error ini muncul saat kita menambahkan atau create fiscal year. Contoh dibawah ini kita akan manambahkan  bulan februari pada tahun 2011 dimana tahun tersebut telah terbuat bulan januari. Saat akan memasukkan 1 februari 2011, muncul error “ The form does not recognize the control 1.” Cukup membuat saya bingung, karena pada bulan dan tahun sebelumnya tidak pernah ada error seperti ini. Semua berjalan lancar. Setelah mencari pencerahan dari mbah google, ketemu lah cara untuk mengatasi masalah ini.

Berikut beberapa link yang dapat menjawab permasalahan ini :

Memang source yang saya temukan dalam berbahasa inggris. Saya mencoba untuk menjelaskannya dalam bahasa indonesia dan mudah dimengerti.

Solusi ini berlaku untuk Navision 5 dan Nav 2009

Menurut penjelasan dari microsoft,hal ini terjadi karena ada transaksi pada tanggal diluar accounting periode untuk sebuah item. Item tersebut menggunakan Average Costing Method.

Mungkin juga terjadi pada saat closing year di accounting periods. Error ini terjadi disebabkan identifier yang tidak benar untuk ID dialog box di text constants.

Dibawah ini merupakan gambar yang menunjukan error yang saya hadapi.

Disarankan sebelum menjalankan langkah-langkah ini, pastikan semua user log off terlebih dahulu termasuk Microsoft Dynamics Nav Application Server (NAS) di Client User. Pastikan juga hanya anda yang login di navision dan login dengan role ID “Super”.

Untuk mengatasinya, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah membuka object designer dengan cara Tools -> Object designer.

  1. Pilih Codeunit, cari codeunit dengan ID 5810 dan Description “Change Average Cost Setting”.
  2. Klik design
  3. Pilih View -> C/AL Globals
  4. Pilih Tabs Text Constans
  5. Pada baris Text001 kita lihat ConstValue terisi Item No.       #2######\
  6. Kita ubah ConstValue menjadi Item No.       #1######\
  7. Pada baris Text002 kita lihat ConstValue terisi Valuation Date #3######
  8. Kita ubah ConstValue menjadi Item No.       #2######\
  9. Close window
  10. Close window
  11. Pilih Compile dan Klik Yes

Dengan langkah diatas kita telah menyelesaikan errornya, tinggal kita buktikan apakah error muncul lagi.

Sekarang saya akan sedikit menjelaskan mengapa perlu diganti nilai/isi ConstValue(langkah 6 dan 8).

Pada saat saya melakukan debug, saya terhenti pada section

Mungkin perlu penyesuaian pada windowNo dan WindowPostingDate sehingga perlu diganti nilai atau isi ConstValue.

 
Leave a comment

Posted by on May 7, 2012 in ERP

 

Langkah-Langkah Untuk Closing Income Statement

Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan Close pada Accounting periods.

Menunya ada di Financial Management – General Ledger – Periodic Activities – Fiscal Year – Accounting Periode

pada window ini kita akan melakukan close, caranya pilih tanggal atau ending year akan kita close.

setelah terpilih maka kita klik button close year. setelah itu nanti kolom closed akan terisi tanda centak yang menandakan bahwa period bersangkutan telah diclose

Lanjut ke Close Income Statement

Menunya ada di Financial Management – General Ledger – Periodic Activities – Fiscal Year – Close Income Statement

Untuk window ini kita harus mengisi field fiscal year ending date. Diisi dengan tanggal ending year. lalu berikutnya pilih Dimension yang akan diclose. setelah itu klik Ok

Apabila ada saran dan kritik mohon koreksinya.

Terima Kasih.

 
Leave a comment

Posted by on April 27, 2012 in ERP

 

Year End Closing Tips & Tricks for Nav

Berikut beberapa pertanyaan untuk mempersiapkan anda untuk Closing.

Q: Apa 3 langkah utama untuk melakukan year end closing

A:

  • Post general journal
  • Transfer the income statement account balance
  • Close the fiscal year

Q: Apa yang terjadi setelah proses Close year terjadi ?

A:

  • Post Subsequent entries di Closed year di tandai  sebagai prior year entries
  • Closed dan date locked check box di Accounting Periods window menjadi check marks yang artinya tidak bisa diganti.
  • Jangka periode closed Periode tidak bisa diganti

Q: Bagaimana kita Post di Closed Year

A: Close income statement batch job harus dijalankan dan transfer entries harus di post

Q: Apa yang terjadi selama Close income statement batch job

A:

  • transfer income statement account balances ke account di balance sheet
  • buat baris di journal
  • Close income statement account

Q: Tipe account apa yang menutup entries transferred

A: Retained Earning.

Q: Apa yang terjadi ketika posting journal yang mengandung Closing Entries

A:

  • Entry di post ke setiap income statement account jadi balance bernilai nol
  • retained earning account terupdate untuk Gain atau Loss.

Q: Pada Closing Process, Apa yang terjadi ketika Additional reporting currency telah di set di general ledger setup window

A: Journal secara otomatis terpost ketika close income statement batch job dijalankan

Q: apa yang biasa di transfer income statement account balance ke balance sheet account

A: Close Income Statement Batch Job

Q: Apa yang harus dilakukan untuk mencegah user dari posting di closing period

A: Set date range di general ledger setup window

Sumber : https://community.dynamics.com/product/nav/navnontechnical/b/esoftware/archive/2010/12/29/year-end-closing-training-tips-for-nav.aspx

 
Leave a comment

Posted by on April 27, 2012 in ERP

 

Architecture Microsoft Nav 2009 R2

Introduction Microsoft Dynamics Nav 2009 R2

Microsoft memiliki ERP yang termasuk dalam keluarga Microsoft Dynamics. Ada 4 ERP yang dimiliki oleh Microsoft Dynamics yaitu :

  • Microsoft Dynamics AX
  • Microsoft Dynamics NAV
  • Microsoft Dynamics GP
  • Microsoft Dynamics SL

ERP diatas ini dibedakan berdasarkan besarnya  lingkup bisnis. Saya akan mencoba membahas tentang Microsoft Dynamics Nav yang dahulu disebut dengan Navision.

Microsoft Dynamics Nav telah berkembang hingga beberapa versi. Dari yang saya ketahui yaitu Navision 4, Navision 5, Nav 2009 dan yang terakhir adalah Nav 2009 R2. Perbedaan yang mencolok dari Navision 4 hingga Nav 2009 R2 adalah secara architecture.  Pada Nav 4 dan 5 masih mengadopsi system client server (2 tier) sedangkan Nav 2009 dan Nav 2009 R2 telah mengadopsi  3 tier architecture.

Client server atau 2 tier digambarkan pada gambar diatas ini. Pada system ini terdapat dua bagian yaitu client dan server. Pada sisi client terdapat user interface, business logic execution dan integrated development environment. Sedangkan pada server terdapat application dan database. Bisa diambil kesimpulan adalah segala bentuk eksekusi logika bisnis dilakukan pada sisi client sedangkan untuk penampungan data atau disebut database dan aplikasi dimuat pada server.

Secara lebih jelas mari kita bahas.

Client Tier

C/side client terdapat pada sisi client. Didalamnya terdapat administration component untuk administrator dan Nav 4 / Nav  5 super user dan client access untuk C/side client user.

Sebagai tambahan, client tier memiliki koneksi yang spesifik untuk data transfer ke server tier dan database management component. Koneksi terdiri dari client, security access ke database component pada server tier dan administration access ke database management.

Server Tier

Server Tier terdiri dari database management system dan native database untuk Microsoft Dynamics Nav4.0/5.0 atau Microsoft SQL Server database.

Application server atau Navision Application Server (NAS) adalah titik integrasi ke Microsoft Dynamics Nav4.0/5.0 application. oleh karena itu dapat melakukakan koneksi ke Microsoft BizTalk Server, sebagai contoh. Navision Application Server mewakili usaha untuk mendapatkan keuntungan dari 3 tier architecture. Bagaimana pun, ini terbatas kepada 1 proses pada 1 waktu. oleh karena itu, multiple Navision Application Server dibutuhkan untuk beberapa production environments.

Mari kita bedakan dengan architecture 3-tier

3 tier architecture digunakan pada client/server distributed data dan applicaiton system. Dengan model architecture ini,  data dan data manipulation layers memasukkan ke server, application logic dimasukkan ke  servernya dan persentation serta persentation logic ditaruh pada komputer client.

Microsoft Dynamics Nav 2009 R2 di design untuk model 3 tier architecture.

  • Versi ini menaruh persentation logic atau layer UI pada komputer client.
  • Business logic ditaruh pada layer lain pada 3 tier architecture yang disebut service tier.
  • Data dan data manipulation layer (DML) ditaruh di database server tier.

3 tier architecture merupakan multi threads sehingga bisa menangani beberapa proses dalam satu waktu. architecture ini juga memecahkan beberapa masalah limitasi yang ada pada 2 tier.

  • First tier untuk client
  • Second tier untuk multi threads middle tier, ini juga merupakan service tier yang berdasarkan web services.
  • Third tier untuk SQL server database.

Client tier terdiri dari

  • Microsoft Business Framework
  • Microsoft Windows Forms
  • User Interface
  • Data Binder
  • Form Builder
  • UX Controls

Service Tier terdiri dari

  • Microsoft Dynamics Nav Service
  • Application Code
  • Metadata Provider
  • Business Web Services
  • Navision Class Library (NCL)
 
Leave a comment

Posted by on April 26, 2012 in ERP

 

Pentingnya Knowledge Management (KM) untuk Mengelola sebuah Negara

Istilah Knowledge Management sebenernya bukan istilah baru dalam dunia ilmu pengetahuan. Namun di Indonesia terlihat masih sangat sedikit orang yang tahu apa itu knowledge Management, kalaupun tahu, biasanya tidak pernah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah knowledge Management  di Indonesia sering dikenal dengan istilah management Ilmu Pengetahuan dimana artinya sendiri kurang lebih adalah sebuah ilmu pengetahuan yang berfungi dan memiliki peran penting untuk mengatur atau memeneg semua ilmu pengetahuan yang setiap hari bertambah dan bertambah.

Knowledge Management (selanjutnya disingkat KM) befungsi untuk mengatur dan memanagement ilmu pengetahuan secara luas tanpa batas, artinya bahwa setiap ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini diperlukan adanya KM ini. Yang perlu diingat adalah, karena ini merupakan KM itu berarti ada syarat penting untuk bisa menerapkan KM dalam sebuah bidang yaitu harus adanya Ilmu pengetahuan itu sendiri. Bagaimana mungkin KM bisa diterapkan jika ilmu pengetahuan itu sendiri tidak ada ?

Dalam tulisan ini penulis ingin memberikan sebuah contoh bagaimana peran dan pentingnya KM dalam mengelola sebuah Ilmu Pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

Dalam tulisan ini penulis akan memberikan contoh pentingnya KM untuk mengelola sebuah Negara. Contoh yang akan saya ulas disini hanyalah salah satu sebagian contoh kecil yaitu saya spesifikasikan misalnya KM untuk  ilmu pengetahuan dibidang  Teknologi software Open Source yang saat ini berkembang sangat cepat diseluruh belahan dunia termasuk di Indonesia.

Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi open source yang begitu pesat diseluruh belahan dunia, maka peran KM disini sangat MUTLAK dibutuhkan. Hal ini diskarenakan sebuah ilmu pengetahuan secanggih dan sehebat apapun jika tidak dikelola dan diterapkan dengan benar hasilnya seringkali bukan manfaat tapi justru bencana.

Contoh Rincian penerapan KM untuk bidang ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi open source dalam mengelola sebuah negara adalah sebagai berikut:

Di Indonesia adan ratusan departemen pemerintahan, masing-masing departemen masih memiliki sub departemen-departemen yang lain. Dari banyaknya departemen di negeri ini, saya bisa pastikan bahwa di dalam departemen tersebut pasti terdapat yang namanya teknologi komputer dan internet. Di dalam komputer pasti juga membutuhkan yang namanya software (perangkat lunak) untuk menjalankan suatu program tertentu.

Selama ini, pengadaan untuk software di seluruh departemen-departemen di Indonesia bisa dipastikan bahwa rata-rata menggunakan software berbayar. Yang sudah bisa dipastikan software tersebut adalah untuk standarnya adalah produk-produk dari microsoft seperti Windows, Microsoft Office, Photosop, Corel dan lain-lain.

Dari semua produk tersebut diatas semuanya berbayar. Biayanya juga tidak murah.

Disinilah kita akan tahu betapa pentingnya KM. Untuk membuktikanya, mari kita coba sedikit belajar berhitung angka rupiah. Karena angkanya yang mungkin akan banyak saya sarankan anda juga menyiapkan kalkulator dengan kuota digit yang panjang yach biar ga error kalkulatornya :D

Seandainya kita asumsikan harga OS (Operating System ) Windows harganya 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) maka kita tinggal mengalihkan saja jumlah rupiah tersebut dengan jumlah komputer diseluruh departemen di Indonesia. Misalnya di departemen pendidikan memiliki proyek pengadaan komputer untuk semua laboratorium komputer sekolah tingkat SD, SLTP, SLTA diseluruh Indonesia berapa rupiah uang rakyat hanya untuk membeli perangkaty lunak bernama windows ?

Mari kita coba berhitung, seandainya departemen pendidikan memberikan bantuan ke setiap laboratorium komputer sekolah adalah 10 unit, maka kita kalihkan jumlah 10 unit komputer tersebut kali Rp 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) untuk pembelian OS Windows. Maka departemen pendidikan harus menyediakan anggaran sebesar Rp 20.000.000 (Dua Puluh Juta Ribu Rupiah) untuk setiap lab komputer sekolah.

Jika 1 laboratorium komputer membutuhkan Rp 20.000.000 , maka kita tinggal mengalihkan kira-kira berapa jumlah sekolah di seluruh Indonesia dari tingkat SD, SLTP, hingga SLTA ? Misal kita buat perkiraan kecil saja jumlahnya sekitar 500.000 sekolah/lab komputer (padahal sangat mungkin jauh lebih banyak), maka kita tinggal mengalihkan jumlah sekolah/lab komputer dikalihkan dengan Rp  20.000.000 (Dua puluh Juta Rupiah) maka jumlahnya adalah: Rp 1.000.000.000.000 ( satu Trilyun rupiah).

Jumlah tersebut hanya untuk pengadaan software OS (Operating System) bernama WINDOWS . Itupun kita belum menghitung untuk Software yang lain misalnya Microsoft Office, Photosop, corel draw dan software lain yang harganya juga jutaan,

Dan perlu dicatat lagi adalah, jumlah perhitungan yang saya contohkan diatas baru untuk departemen pendidikan itupun hanya untuk proyek pengadaan komputer laboratorium. Berapa jumlahnya kalau kita coba menghitung untuk semua departemen di seluruh Indonesia ? Pasti jumlah yang sangat luar biasa banyak.

Padahal kita tahu di negeri ini ada ratusan departemen yang semuanya di biayai oleh negara yang itu berarti juga menggunakan uang kita dalam bentuk pajak.

Padahal jika menggunakan software Open source, semua software tersebut semuanya bisa diperoleh dengan cara GRATIS !!! yaitu dengan menggunakan OS (Operating System) bernama LINUX.

Disinilah letak bedanya orang-orang yang TAHU dan MENGERTI serta menerapkan KM (Knowledge Management) dengan yang tidak tahu KM. Dan kita sudah tahu sendiri betapa FATAL resikonya !

Inilah sebuah fakta yang ada di negeri ini, kenapa negeri yang begitu KAYA RAYA Sumber Daya Alamnya, tapi lagi-lagi kita masih begitu mudah menemukan orang-orang miskin dan kelaparan di negeri yang subur dan kaya ini.

Seandainya KM ini diterapkan disetiap lini bidang, sungguh akan ada sebuah hasil yang sangat luar biasa untuk kemajuan sebuah bangsa dan ilmu pengetahuan tentunya.

Disadari atau tidak, faktor kebodohan dalam memanage sebuah ilmu pengetahuan adalah salah satu penyebab dari banyaknya penyebab lain yang SANGAT NYATA kenapa negeri ini begitu BOROS dalam hal anggaran yang sebenanrnya bisa ditemukan solusi GRATIS sebagaimana penjelasan saya diatas.

sumber:

http://aribicara.blogdetik.com/index.php/2010/10/08/pentingnya-knowledge-management-km-untuk-mengelola-sebuah-negara/

 
Leave a comment

Posted by on October 17, 2010 in Knowledge Management

 

Knowledge Management dan Dunia Pendidikan oleh Romi Satrio Wahono

12 Desember 2006 setelah subuh berangkat ke Universitas Padjajaran (Udin yang memberi kesempatan saya bisa tidur di mobil karena dia .ac.id/” target=”_blank”>Unpad), Bandung untuk mengisi seminar yang mengambil tema Implementasi Knowledge Management di Perguruan Tinggi. Alhamdulillah ada <a href="http://chaeruddin.com/&quot; target="_blank"yang pegang kemudi dari Bekasi sampai Bandung ;) Yang menarik bahwa acara seminar ini di dukung struktural Unpad, bahkan Rektor Unpad menyempatkan diri hadir untuk membuka acara. Tentu kita harus berterima kasih atas kerja keras mas Eddy Nurmanto sebagai penyelenggara dan provokator seminar sehingga bisa sukses seperti ini ;)

km-unpad2.jpgAcara diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Pusat (CISRAL) Unpad, yang dipimpin oleh bu Nurpilihan. Konon kabarnya bu Nurpilihan ini adalah jago lobi dan networkingnya cukup baik, dibuktikan dengan beberapa inovasi mengembangkan CISRAL menjadi lebih modern dan dinamis. Jujur saja sudah ratusan seminar saya datangi, baru kali ini saya sangat enjoy dengan setting tempat seminar :) Posisi pembicara yang dekat dengan peserta, model tempat duduk ala talkshow dan layar presentasi di 3-4 posisi, sangat menyenangkan bagi saya. Mungkin ini karena saya punya kebiasaaan berbicara sambil berdiri dan jalan ke sana sini dan memaksimalkan image dan animasi di presentasi ;) Di seminar ini, saya tampil bersama pak A. Mukti Soma (AVP. Knowledge Management PT Telkom) yang membawakan materi bagaimana knowledge management di implementasikan di PT Telkom.

Sesuai hasil diskusi dengan panitia, saya membawakan materi yang mengenalkan secara mudah kepada masyarakat apa dan mengapa knowledge management (pengelolaan pengetahuan), apa masalah yang ada di implementasi knowledge management untuk dunia pendidikan, dan yang terakhir juga panitia minta saya untuk men-share pengembangan IlmuKomputer.Com sebagai implementasi knowledge management dan learning organization (organisasi pembelajar) yang cukup riil. Pertanyaan dan diskusi juga berlangsung cukup menarik dan konstruktif. Ini saya pikir karena peserta sangat beragam, ada yang mahasiswa, dosen, dan kalangan industri. Saking excitingnya saya sampai lupa bagi hadiah CD IlmuKomputer.Com yang biasa saya berikan kepada peserta yang aktif bertanya. Sampai di Jakarta baru ingat bawa kembali CD IlmuKomputer.Com :(

Di akhir acara, sempat ngobrol dengan beberapa wartawan dari Kompas, Pikiran Rakyat, Tribun, dsb. Belum ngerti dipublish atau tidak, paling tidak hasil searching saya ketemu:

  1. Minim, Penerapan Manajemen Pengetahuan Akademisi, Kompas Cybermedia, 12 Desember 2006
  2. Harian Kompas, Halaman G, Suplemen Jawa Barat, 13 Desember 2006

Materi bisa di download dari link ini. Seperti biasa banyak slide yang terpaksa saya delete untuk mengecilkan ukuran file. Silakan di download kalau ada yang tertarik.

sumber:

Knowledge Management dan Dunia Pendidikan

 
Leave a comment

Posted by on October 17, 2010 in Knowledge Management